Rabu, 21 Januari 2009

Kalau Saja

KALAU SAJA

Awal 2000, Laura, seorang kawan saya menerawang,”Kalau saja punya apartment berkolam renang, aku akan berenang tiap pagi, tak cukup seminggu sekali seperti sekarang. “Jreeng, tiga tahun kemudian, setelah memiliki apartment di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, ia justru melapor,”Percaya nggak, dua tahun tinggal di sini, belum pernah sekalipun aku berenang di kolam di bawah itu!”

Tak aneh, karena saya pun pernah mengalami pengalaman yang serupa dengan Laura. Awal 2003, saya sempat berangan-angan dalam hati, ”Kalau saja punya kamera digital, pekerjaan saya sebagai pencari berita tentu jadi lebih mudah”. Kebetulan, di akhir tahun, seorang teman menghadiahi saya sebuah kamera digital.

Tapi apa yang terjadi? Ternyata saya baru memakai kamera digital itu setahun kemudian, ketika bertugas ke negara tetangga. Sebelum itu, saya tetap setia pada kamera saku dan SLR analog dengan film dan slide yang oleh banyak orang kini dianggap merepotkan dan jauh lebih lebih boros.

Saat kanak-kanak, saya pun pernah berandai-andai, kalau saja masih punya bapak seperti anak-anak lainnya, tentu kehidupan kami lebih baik. Bisa punya mobil pribadi, tamasya sekeluarga, kemana-mana ada yang mengantar, dan tak dilarang ini-itu oleh ibu dengan alasan, siapa nanti yang membela kalau ada apa-apa? Ah...

Tapi pengandaian saya luruh ketika Aisya, teman sebaya saya di SMP berkomentar, ”Kamu beruntung hidup prihatin karena bapakmu memang sudah meninggal. Sementara aku sakit hati. Bapak meninggalkan aku dan ibu untuk kawin lagi!” Ya, Aisya sempat setahun menunggu, usai lulus SD, sebelum para pamannya patungan untuk menyekolahkannya lagi.

Kita memang kerap berkhayal memiliki sesuatu yang kita anggap perlu. Tapi begitu dalam geggaman, kita menyia-nyiakan, atau lupa menikmatinya. Tanpa pernah tersadar, kadang semuanya hanya sebatas nafsu. Yang tak ada habis-habisnya jika dijadikan dasar untuk berandai-andai.”Perang terbesar adalah melawan hawa nafsu”.

Adapted From: intisari, Juni 2008

10 tips sukses duniawi

10 KUNCI SUKSES DUNIAWI

Mungkin sebagian dari kita hidup dengan penghasilan pas-pasan bahkan ada sebagian yang merasa kekurangan. Walaupun sudah bekerja membanting tulang setiap hari, namun tetap saja rezeki yang kita terima sedikit saja dan sulit. Tahukah anda bahwa ternyata perilaku kita sehari-hari sangat mempengaruhi kesuksesan kita dimasa depan. Perilaku kita mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi dapat merepresentasikan kinerja kita dalam meraih rezeki. Berikut ini 10 tips meraih kesuksesan duniawi. Semoga bermanfaat.

1. Bangunlah pagi-pagi setiap hari.

Disadari atau tidak, bangun pagi-pagi ternyata dapat membuat rejeki yang kita dapatkan jauh lebih banyak dibanding orang yang senang bangun pada siang hari. Pepatah mengatakan,” jika bangun kesiangan nanti rejekinya keburu dipatuk ayam”. Pada kenyataannya para pebisnis semacam Ciputra, Bob Sadino maupun yang lainnya selalu memulai aktifitasnya pada pagi hari. Mereka selalu membuat rencana pekerjaan apa yang akan mereka lakukan pada hari itu dan mulai berfikir kedepan mengenai strategi bisnis yang akan mereka jalankan.

Sebenarnya, jika kita nalar, pagi hari dimana udara masih fresh, pikiran kita juga masih jernih dan rileks sehingga jika kita melakukan berbagai aktivitas yang memakai otak seperti belajar misalnya, maka hal yang kita pelajari tersebut sangat mudah untuk diterima otak dan mudah diingat. Selain itu, semakin pagi kita bangun dan memulai aktivitas, semakin banyak pula jam kerja kita sehingga hal tersebut yang menjadi point penting kita dimana mampu menambah rejeki yang kita terima.

2. Kerjakan Shalat Dhuha dan berdoalah dengan sungguh-sungguh

Dengan mengerjakan sholat dhuha dan berdoa sungguh-sungguh niscaya rejeki kita akan mengalir dengan sangat banyak. Karena jika kita nalar, waktu dhuha yaitu sekitar jam 8-9 pagi dimana banyak orang yang terlalu sibuk mengejar kepentingan duniawi, kita justru beribadah kepada ALLAH untuk mengharapkan rizki yang bermanfaat tentunya. Jadi kita berhubungan dengan ALLAH secara langsung dan minim berbagai hambatan. Dapat diibaratkan orang yang mengirim sms pada seseorang dimana jaringan yang ada sedang sepi, maka sms tersebut akan cepat sampai tanpa adanya gangguan sms yang pending. Doa yang kita panjatkan jika kita bersungguh-sungguh Insya Allah akan mudah terkabul.

3. Jalani hari-harimu dengan penuh senyuman dan semangat

Dengan banyak senyum dan semangat maka kita terlihat ramah dan disukai oleh banyak orang. Selain itu, dengan senyuman dipagi hari mampu membuat hidup kita menjadi awet muda dan mampu menjalani hari itu dengan lebih fun.

4. Gigih

Sebagian besar orang sukses, menjalankan roda bisnisnya dengan gigih dan pantang menyerah. Walaupun rintangan menghadang dan berbagai cemoohan datang padanya, namun dengan keyakinan yang kuat dan gigih menjalankan usahanya niscaya keberhasilan akan datang didepan mata.

Teringat atas kesuksesan Mbah Suyar di Karanganyar dimana ia hanya seorang supir ambulan dengan gaji 20.000. Namun ia nekat membeli sepot anthurium yang pada saat itu seharga 150.000. sebagian orang mengatakan ia sudah tidak waras,gila, ada juga yang mengatakan ia banci karena membeli tanaman hias, dan berbagai cemoohan lainnya. Dengan kegigihan dan ketekunan ia merawa tanaman tersebut disertai kasih sayang. Namun sekarang hal tersebut berbalik 180 derajat dimana anthurium menjadi sangat mahal dan dengan sepot anthurium tersebut ia mampu meraih penghasilan mencapai 10 miliar dengan menjual anakan hasil perkembangbiakan anthurium tersebut. Masih banyak orang sukses lainnya yang memulai usahanya dengan kegigihan dan ketekunan.

5. Komitmen

Buatlah komitmen yang rasional dan mampu untuk memacu diri kita dalam menghadapi berbagai rintangan yang ada. Jika kita sedang rapuh,malas ataupun jenuh, ingat kembali komitmen tersebut agar kita dapat kembali bersemangat. Jika diperlukan kita dapat menulis impian-impian kita disertai komitmen untuk meraihnya dan selalu kita bawa di dompet agar jika sewaktu-waktu kita sedang rapuh maka kita akan mudah untuk membacanya kembali dan me re-charge semangat kita

6. Berfikir Positif

Optimisme dan positif thinking sangat berpengaruh terhadap emosi dan perilaku kita dalam berusaha. Jika kita selalu berfikir positif, hal tersebut mampu membawa berkah yang besar pada diri kita. Namun, disarankan dalam mengaplikasikan positif thinking tersebut kita jangan terlalu naif agar kita tidak mudah dimanfaatkan orang.

7. Besedekahlah

Dengan bersedekah secara ikhlas baik dimasa susah maupun senang, niscaya rejeki yang akan kita terima menjadi semakin besar. Percayalah bahwa ALLAH akan melipatgandakan rezeki yang orang sedekahkan. Ustadz Yusuf Mansyur mengatakan bahwa orang yang berzakat 1000 rupiah dengan ikhlas maka ia akan menerima balasan 10 kali lipatnya yaitu menjadi 10.000 rupiah. Dan hal tersebut memang benar terjadi. Entah melalui berbagai jalan dalam membalasnya, namun hal tersebut memang benar benar terjadi. Jadi dengan bersedekan tidak membuat kita menjadi miskin/ berkurang kekayaannya namun justru menjadi bertambah banyak dan barokah.

8. Ikhtiar

Dengan doa disertai ikhtiar secara bersungguh-sungguh niscaya ALLAH akan membuka jalan rizki bagi kita. Seperti dalam sebuah ayat menyebutkan bahwa ”ALLAH tidak akan mengubah nasib suatu kaum melainkan mereka mengubahnya sendiri”. Hal terebut mencerminkan bahwa jika kita ingin hidup sukses maka kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh dengan disertai doa.

9. Bersilaturahmi

Perbanyaklah silaturahmi, maka akan banyak pula rejeki yang kita peroleh. Dengan bersilaturahmi kita akan banyak mendapatkan rejeki, memperpanjang umur kita dan mampu membangun dan maintenance networking kita. Sebagai contoh si A bersilaturahmi ke rumah si B dimana si B sedang memanen rambutan. Si A pun kebagian rambutan berkat ia bersilaturahmi ke rumah si B. Bukan bermaksud untuk mengharapkan sesuatu hal dengan bersilaturahmi, namun dengan bersilaturahmi mampu mempererat networking kita dan maitenance networking/ menjaga hubungan baik dengan orang lain sehingga jika kita sewaktu-waktu membutuhkan bantuan orang tersebut kita dapat dengan mudahnya untuk meminta bantuannya.

10. Pola pikir kita dalam mengubah perilaku menjadi lebih baik

Point akhir yang paling penting adalah mindset kita untuk mengubah perilaku sehari-hari agar menjadi lebih baik. Karena tanpa satu hal tersebut, beberapa point–point diatas akan mustahil kita lakukan karena kita menganggap sepele hal tersebut dan meninggalkannya begitu saja. Mungkin bagi sebagian orang agak sulit untuk menerima nasihat dari orang lain tetapi asalkan nasihat tersebut bermanfaat dan mampu menjadikan hidup kita menjadi lebih baik dan bermanfaat, apa salahnya kita coba dan berusaha untuk menerimanya dengan lapang dada.

(H-D)